saiful abdullah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BELAJARLAH MENERIMA KENYATAAN
Senja Kadang Membawa Kedamaian Hati

BELAJARLAH MENERIMA KENYATAAN

BELAJARLAH MENERIMA KENYATAAN

Oleh : Putra Umc

Hidup memang selalu datang dengan skenario yang tak pernah diketahui manusia. Tuhan telah merancangnya. Tak ada yang tahu mengapa bisa begini, atau mengapa jadi begitu. Hanya Tuhan yang tahu.

Kita tak pernah bisa memilih untuk misalnya dilahirkan oleh seorang ratu atau bangsawan kaya. Kita tak pernah bisa memilih untuk dilahirkan dengan model rambut tertentu, atau warna kulit tertentu. Pun juga kita tak pernah bisa memilih untuk dilahirkan sebagai lelaki atau perempuan.

Jika kita ditakdirkan menjadi lelaki, ya sudah. Terima apa adanya dan jadilah lelaki. Jika kita lahir dengan jenis kelamin perempuan, maka nikmatilah statusmu sebagai perempuan.

Terimalah kenyataan yang tak pernah bisa diubah itu. Jangan tanyakan lagi. Tirulah apa yang diucapkan Walter ‘Walt’ Whitman, seorang esais dan jurnalis kenamaan Amerika. Dia berkata,”I accept reality and dare not question it..” Makna bebasnya,“Terimalah kenyataan dan jangan tanyakan lagi..”

Mungkin dengan berkelakar kita juga bisa berempati kepada Timnas sepakbola Thailand yang tidak lolos ke semifinal Piala AFF 2010 dengan berkata,”Terimalah kenyataan itu, kawan.. jangan ditanyakan lagi.. kamu memang kalah melawan kami, dan tidak lolos ke semifinal..”

Uraian di atas memang perlu bagi kenyataan-kenyataan yang tak bisa diubah lagi. Semua kenyataan yang tak bisa diubah lagi, tolong jangan ditanyakan. Jangan pula mengeluh dengan kenyataan-kenyataan itu. Jika kamu terlahir dengan rambut kribo, tolong janganlah mengeluh. Terimalah apa adanya seperti Ahmad Albar. Ahmad Albar tak pernah mengeluhkan rambut kribonya. Terus terang, belum terdengar berita yang menceritakan jika penyanyi rock itu mengeluh dengan rambut kribonya sehingga memaksakan diri rajin ke salon untuk rebonding rambut setiap minggu. Bagi Ahmad Albar, kribo adalah hoki. Ahmad Albar justru terkenal karena kribonya. Dan tentu saja, suara menggelegarnya ketika menyanyikan lagu rock bersama God Bless.

Jika kamu terlahir dengan mulut yang posisinya terlalu maju kedepan, tolong jangan ditanyakan lagi. Jangan pula mengeluh dengan gigimu yang tongos. Pelawak Dono sangat sukses dalam karirnya melawak meski bentuk ‘monyong bemo’nya mungkin kurang sedap dipandang. Tapi justru monyong si Dono adalah hoki istimewa yang tak bisa dibandingkan dengan apapun. Ciri khas yang amat dinanti penggemarnya.

Contoh lain adalah Ronaldinho dari Brazil. Ronaldinho amat sukses dan menjadi pesepakbola top dunia meski giginya tongos. Tongos gigi Ronaldinho bukanlah hal buruk baginya. Tak ada pengaruh tongos gigi dengan gocekan maut pesepakbola ini dalam menjebol gawang. Sepertinya, Ronaldinho memang tak pernah memikirkan tongos giginya. Ia hanya ingin berprestasi dan mencetak gol. Itu saja.

Untuk sebuah kenyataan yang tak bisa diubah, sekali lagi.. jangan ditanyakan.

Ternyata, pelajaran ‘menerima kenyataan yang tak bisa diubah lagi’ adalah pelajaran yang amat tua. Pelajaran ini tak mudah untuk dipelajari dan dijalankan. Raja George V pernah memasang papan bertuliskan kata-kata peringatan pada dinding perpustakaannya di Istana Buckingham. Kata-kata itu adalah,”Ajarilah agar saya tidak merindukan bulan atau menangisi susu yang telah tumpah ..”

Betul sekali. Susu yang telah tumpah, jelas tak bisa dikembalikan lagi seperti semula. Itulah kenyataan. Jangan ditanyakan lagi. Dan jangan ditangisi. Sebab, Tuhan telah mentakdirkan susu itu tumpah.

Jika kita menolak sebuah kenyataan yang tak mungkin bisa diubah lagi, maka akibatnya akan fatal. Jika kita membela diri dan terus berkonfrontasi dengan semua kenyataan yang tak mungkin bisa diubah lagi, pasti kita akan sakit kepala, sakit syaraf dan tak pernah bisa tidur. Kita juga akan terkena serangan sakit maag dan meriang karena tersiksa. Bahkan, kita bisa mati karenanya.

Lantas, apakah dengan demikian kita dianjurkan untuk menyerah begitu saja menghadapi kenyataan??? Hehey. Pertanyaan yang bagus. Jawabannya, tentu tidak. Karena kita bukanlah seorang fatalis yang bodoh.

Ingat! Selama ada kesempatan, kita harus tetap berjuang untuk menyelamatkan keadaan. Selama ada harapan, kita harus tetap berusaha untuk lebih baik . Akan tetapi, bilamana akal sehat mengatakan bahwa kita tidak boleh melawan sesuatu yang sudah nyata –sesuatu yang sudah tidak mungkin diubah lagi—maka kita harus angkat tangan demi kesehatan dan diri kita sendiri. Kita tidak boleh menoleh ke kiri dan ke kanan serta mengharapkan hal yang sudah tidak mungkin sama sekali . Sajak Mother Goose ini bisa menjadi nasihat :

Untuk setiap penyakit di dunia..

Ada yang ada obatnya, dan ada yang tiada obatnya..

Jika ada obatnya.. carilah sampai dapat..

Jika tidak ada.. apa boleh buat?

Janganlah mengeluh dengan kenyataan yang sudah tidak bisa diubah lagi. Mengeluh dengan kenyataan yang sudah tidak bisa diubah lagi, sama artinya dengan berperang melawan musuh yang jelas-jelas diluar jangkauan kita. Kita hanya akan menjadi gila.

Lantas, sikap apa yang harus kita ambil untuk menghadapi kenyataan yang sudah tidak bisa dipungkiri lagi??

Mari kita bahas dengan cermat. Apakah Anda pernah memperhatikan ban mobil Anda? Kalau belum, coba lihat dengan teliti apakah yang dilakukan ban mobil Anda ketika mobil Anda sedang berjalan. Ketika melewati jalanan licin, terlihat ban mobil Anda tenang. Ketika melewati jalanan keras berbatu, ban mobil Anda juga terlihat tenang dan lentur. Tak nampak sama sekali perlawanan ban mobil Anda terhadap jalanan keras berbatu. Tak nampak sama sekali konfrontasi ban mobil Anda terhadap batu keras yang terlindas. Ban mobil Anda menghadapinya dengan melenturkan diri. Tenang dan stabil.

Bagaimanakah jika ban mobil Anda tidak lentur dan berusaha melawan jalan keras berbatu? Tentu ban mobil Anda akan cepat rusak dan tidak awet. Jika pabrikan ban mobil memproduksi ban dari bahan yang tidak lentur karena ingin melawan kerasnya batu di jalan, tentu ban itu akan cepat cacat, rusak, dan hancur berkeping-keping. Bahkan, bisa membuat penumpang mobil terguncang-guncang terus menerus dan akhirnya stres.

Berdasarkan filosofi ban mobil itu, kita dapat mengambil sikap dalam menghadapi kenyataan-kenyataan yang tak bisa diubah lagi. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah lentur dan menyesuaikan diri terhadap kenyataan-kenyataan yang tak bisa diubah lagi itu. Persis dengan apa yang dilakukan ban mobil.

Apakah yang terjadi jika kita melawan dan berkonfrontasi dengan kenyataan-kenyataan pahit yang tak bisa diubah lagi? Apakah yang terjadi jika kita tidak bersikap lentur dan menyesuaikan diri dengan kenyataan-kenyataan itu? Jawabannya mudah. Kita akan menghadapi konflik batin yang tiada kunjung berhenti. Kita akan sedih, takut, tegang, tertekan dan sakit syaraf.

Jika kita begitu terus dan tidak mau menerima kerasnya kenyataan hidup di dunia ini, tapi malah melawannya dan melarikan diri ke alam impian ciptaan kita sendiri, maka kita pasti menjadi gila.

Epictetus, seorang yang terkenal pada masa kejayaan Romawi pernah berkata,”Satu-satunya jalan untuk menuju kebahagiaan adalah membuang rasa sedih ketika berhadapan dengan kenyataan yang sudah tak bisa diubah lagi. Kenyataan yang berada di luar jangkauan hidup kita..

Senada dengan Epictetus, Socrates pernah mengiyakan ketika ada orang bijak yang memberikan petunjuk kepadanya dengan berkata,”Hadapilah dengan tabah apa yang harus terjadi.. sesuaikan dan lenturkan dirimu terhadap semua yang terjadi..

Pelatih Ju Jitsu juga mempunyai pedoman yang selalu diajarkan kepada para murid-muridnya. Pedoman itu berbunyi,”Membungkuklah dan meliuklah seperti rotan. Jangan bersikeras dan tegak terus seperti pohon oak.. ” Tentu saja pelatih Ju Jitsu ingin mengatakan bahwa jika kita bersikap lentur laksana rotan dalam menghadapi musuh, maka kita akan lebih lama bertahan dan meraih kemenangan. Tapi jika kita menghadapi musuh dengan sikap keras kepala memakai prinsip asal pukul dan asal serang , maka kita bisa dengan mudah dikalahkan.

Begitupun dalam hal membangun sebuah hubungan, apa bila salah satu sudah tidak bisa menerima setiap perjuangan maka jangan lagi ditanya atau bahkan meminta dan memaksa, karena cinta sejati memberi tanpa diminta, yakinlah dia tidak lagi mencintai anda maka terimalah kenyataan tersebut. Cinta sejati mentautkan dua hati, tidak boleh hanya satu yang mencintai, jangan memaksakan cinta anda untuk diterima belajarlah untuk menerima kenyataan.

Terakhir, mari kita berdoa bersama-sama untuk semua kehidupan yang kita hadapi di dunia ini.

Ya Tuhan

Berilah saya ketabahan

Untuk menerima segala sesuatu yang tak mungkin diubah lagi..

Dan berilah saya keberanian

Untuk mengubah yang mungkin..

Dan berilah saya kebijaksanaan..

Untuk dapat membedakan keduanya..

Amin..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post